438-442 P PROBLEMATIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII DI SMP NEGERI 09 KOTA BENGKULU
PROBLEMATIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII DI SMP NEGERI 09 KOTA BENGKULU
Keywords:
Model, Pembelajaran, Mind MappingAbstract
Tidak semua orang mempunyai gaya belajar yang sama, sekalipun bila mereka bersekolah di sekolah atau
bahkan duduk di kelas yang sama. Bahwa kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran
sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan lambat. Karenanya mereka sering kali harus
menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa
lebih suka guru mereka yang mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu,
mereka bisa membaca kemudian mencoba memahaminya. Akan tetapi, sebagian siswa lain lebih suka guru
mengajar dengan cara menyampaikan secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya.
Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang
menyangkut pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran di kelas, berbagai model diterapkan agar siswa dapat
memahami pelajaran dengan baik. Namun, kenyataannya masih saja terdapat kelemahan oleh sebagian siswa
ataupun gurunya dalam menggunakan model-model pembelajaran. Untuk itu, perlu evaluasi lebih lanjut untuk
mendeskripsikan permasalahan yang terjadi bahwa faktanya salah satu model pembelajaran yang digunakan
oleh guru kepada para siswa di kelas masih terdapaat kelemahan. Maka, didapat suatu rumusan masalah dalam
penelitian ini Problematik Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia pada Materi Dongeng Siswa Kelas VII SMP Negeri 09 Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini dalam
upaya mengungkapkan kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran mind mapping. Tempat penelitian
ini dilaksanakan di SMP Negeri 09 Kota Bengkulu dan waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap
selama kurang lebih satu semester. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Teknik pengumpulan datanya berupa pengamatan/observasi dan ujian/tes. Teknik analisis datanya yakni
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian didapat beberapa kelemahan dalam penerapan
model pembelajaran Mind Mapping yakni siswa butuh kemampuan kognitif untuk memahami pembelajaran
dengan model mind mapping, penerapan model mind mapping butuh waktu panjang (satu standar kompetensi
dua kali pertemuan atau empat jam pelajaran), dan guru cenderung kesulitan mengoordinasi kelas. Dengan
demikian model pembelajaran mind mapping ini sebaiknya dilaksanakan secara terfokus pada siswa dan materi
dibuat semenarik mungkin dengan cara ini minat belajar siswa termotivasi. Kemudian, model pembelajaran
ini lebih mudah guru memantau keaktifan semua siswa dan tidak sulit untuk menerapkannya pada beberapa
kompetensi yang berbeda.